selamat datang di clinic digital kami.kami membantu anda untuk mempermudah pekerjaan anda.

Selasa, 27 Maret 2012

Meracik Permulan untuk Sebuah Kisah

My Home
Bismillahirrahmanirrohim...

__Assalumualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Saya memulai dengan "Alhamdulillah" atas limpahan Rahmat Allah yang Maha atas Segalanya dan Salam dan salawat atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Ya,,,! Alhamdulillah (bukan logat Sahrini lo) semua yang sy rintis, saya jalani dengan tertatih tatih pada akhirnya sampai juga pada sebuah permulaan. Lah kok sudah sampai namanya "permulaan", biasanya orang kalo sudah sampai itu namanya "finish, akhir, bahkan sukses". Ya begitulah,,,ini mungkin perjalanan yang tak patut/perlu ditiru. sebuah perjalanan yang dicitacitakan sekilau emas tetapi dengan kisah pedih, kisah usam yang mungkin tak harus diingat, lebih lebih tak diulang.
Yeaaah,, perjalanannya panjang, mungkin kira2 1300 Km, bahkan tiga kali dari angka itu. Jikalau diibaratkan dengan perantara kota, Bima - Jakarta yg paling gampang dihitung. Itupun dihitung tiga kali perjalanan pulang pergi. Lain lagi jika mengibaratkan dengan waktu, kira kira 3 Tahun saya menghabiskan waktu untuk hal kecil itu. Eiiittt koq pada bisa ketemu angka 3 -tiga- melulu. Ya namanya juga "kira kira", tapi harap diketahui, bukan "mengada ngada". Munculnya angka 3 dari 1300 adalah perhitungan jarak BIMA - JAKARTA dan yang tiga kali adalah saya melakukan perjalanan itu selama 3 kali dalam kurun 3 tahun antara 2009 sampai 2012.Ah tidak penting angka 3, toh saya tak memiliki kedekatan apapun dengan angka tiga. mungkin yang kebetulan adalah saya lahir di tahun yg berujung angka 3. Tapi hal yang miris dari itu adalah "melakukan perjalanan panjang untuk sebuah hal kecil.". kisah yang runyam..
Diawal kisah ini, saya memulainya dari jakarta. Setelah melalui pertimbangan yang tak begitu matang, di tengah keebimbangan, di akhir 2009 itu saya putuskan untuk meninggalkan kerlap kerlip ibukota, memupus cita sukses para perantau yang disematkan si jagoan, untuk menuju tanah pertiwi, Bima. dengan membawa misi "LIFE OF NATURAL". Motto ini pun kemudian diukir dengan sebuah blog, menandi awal “Warta Ngali”, http://www.wartangali.blogspot.com. sebuah media informasi on line khusus untuk masyaraat Ngali. Bermodal kegemaran sekaligus sedikit keahlian mengotak atik komputer, cita yang kemilau itu diracik di tanah kelahiran. Pasang letter 80 x 10 cm dari tripleks bekas warna kuning dengan tulisan warna biru "KOMPUTER, LAPTOP AND PRINTER SERVICE. CALL 0813196984373" tepat di depan rumah. Pelanggan pertama memulai dari seorang kawan. karena ia pelanggan pertama saya kasih dia judul "gratis". pelanggan kedua muncul, yang ini saya kasih ia gratis pula. pelanggan ketiga datang dengan harapan lebih pada komputernya. karena yang ini punya duit bejubel, saya pasangin dia nota setengah dari harga wajar. “sebuah permulaan” saya membisik. Beberapa bulan berlalu, menyusul pelanggan dari sekolah, dari teman dekat, dari teman jauh, dari sekaloh jauh, dari pelanggan tak diketahui, semua dikasih bayar penuh nota 1/2 dari harga wajar.
Barulah satu tahun berlalu, letter diperbaiki, diganti, didandan bagus lalu dipasang di tempat yang bagus pula. tak terkecuali penambahan isi dan contentsnya disulam jadi banyak. ya ada HP, ada undangan, ada tagihan Listrik, ada jasa kirim uang, ada editing dan tentu ada print out, pun tak ketinggalan isi pulsa.
ini sudah bagus gan
my banner
boleh bayar listrik disini
banner listrik
Pelanggan membanjir, tenaga makin seret, tapi nota tetap pasang "harga teman" meski bukan teman. Bahkan terkadang nota kosong alias "gratis".
"ini bisnis man...!!" kadang kita terjatuh, terkulai, dan tertipu. dan pada saatnya juga akan bangkit pula. begitulah perjalanan itu. Ada pelanggan yang baik hati "alhamdulillah" dan terkadang ada yang memohon "segini aja uang saya, kalembo ade", mari kita terima sebagai amal. Dan bahkan ada yg sudah menerima kembali barangnya "bayar besok ya mas kalembo ade belum ada duit nih" dan besok besoknya tidak pernah muncul lagi, yaaa lupakan saja, mungkin itu keberuntangannya. anggap sebagai kebodohan diri saya sendiri.
Makin jauh melangkah, makin banyak yang dipelajari. Tiap waktu dari hari hari menyempatkan diri untuk membaca, mencoba dan pada akhirnya kita mengetahui yang tak kita ketahui, membuat kita bisa dari yang tak kita bisa. Makin jauh perjalanan makin banyak tantangannya, makin banyak yang kita tahu tentang ketidataktahuan kita, lebih sadar atas kerugian yang kita alami namun lebih banyak keuntungan atas kerugian itu. Dari itu semua kita akan paham bahwa kebodohan/ketidaktahuan kita bukan karena takdir melainkan biang kemalasan kita. Kepintaran kita bukan karena Hidayah, melainkan karena keinginan kita untuk memahami suatu hal dan kita bekerja keras untuk itu. satu hal yang tak boleh kita lupakan adalah berdoa kepada ALLAH.
Pada akhirnya permulaan itu berujung di Ranggo kelurahan Nae Kota Bima. Ya disinilah kami meretasnya. Kami ? ya kami,, karena kami adalah saya dan istri tercinta. Akhir tahun pada tanggal yang masih sangat muda kemarin, saya dan wali belahan itu memutuskan untuk berijab Kabul untuk kami memulai kisah hidup bersama, satu kamar yang sama, satu ranjang yang sama, tapi bantalnya mesti beda donk, tanpa guling. Kan ada guling hidup heheh..   Ya setelah 3 bulan (koq muncul lagi angka 3) berumah tangga di sebuah kos kosan di bilangan Lingkungan Nusantara sekaligus berbulan madu di situ, barulah kami putuskan untuk mengontrak sebuah rumah di Ranggo Kel Nae persis belakang kampus STAIM/STIH Muhammadiya Kota Bima.
ini rumah kontrakan gue gan
my new boardinghouse
Semoga kami bisa membantu anda bagi anda yang membutuhkannya. Kami masih tetap mempertahankan "harga teman" itu...ya mungkin untuk tabungan akhirat. Amin..

Disinilah kami meretas jalan itu
Disinilah kami memulai permulaan itu
Disinilah kami membangunkannya
Disinilah kami akan memahat kisahnya
Disinilah kami......

Wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar